Kamis, 21 Maret 2013

Fakta Unik Mengenai Adzan

Setiap hari suara adzan selalu berkumandang, terlebih bagi negara yang mayoritas umatnya beragama islam. Apabila telah dikumandangkan, wajib hukumnya umat muslim di dunia untuk melaksanakan sholat.

Dibalik merdunya suara Adzan yang berkumandang, ada keistimewaan tersendiri dari adzan, sehingga bagi muadzin (orang yang menyerukan azan) sekalipun, Allah telah menjanjikan pahala kepadanya. Di balik keistimewaannya, adzan juga menyimpan fakta unik.

1. Kalimat penyeru yang mengandung kekuatan dahsyat
Begitu adzan berkumandang, kaum muslim yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah akan segera bergegas ke masjid menunaikan salat. Tanpa sadar syaraf akan memerintahkan tubuh untuk segera
menunaikan salat. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak umat muslim mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi). Seakan suara khas adzan telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap muslim. Sehingga ketika mendengarnya, indra-indra tubuh mereka lalu bergerak untuk salat. Suara adzan seakan telah menyentuh fitrahnya untuk beribadah.

2. Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar adzan
Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam. Salah satu sebab yang sering terjadi adalah suara adzan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Seakan fitrah Islam dalam diri mereka terbangkitkan melalui alunan adzan
itu. Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk 
Islam selama tahun 2011, termasuk 467
wanita, yang berusia rata-rata 30 sampai 35
tahun, dan berasal dari kebangsaan yang
berbeda mulai dari Jerman, Maldiva, Belanda,
Perancis, Cina, Brasil, AS, Rumania dan
Estonia. Mereka adalah turis-turis yang tengah
melancong ke Turki.
Di kota Kayseri Turki sendiri, sedikitnya 14
orang telah masuk islam selama empat tahun
terakhir, termasuk 10 wanita. Grand Mufti
kota Kayseri, Syaikh Ali Marasyalijil
menyebutkan umumnya mereka masuk Islam
setelah tersentuh mendengar alunan adzan.
Rapper papan atas Amerika Serikat, Chauncey
L Hawkins yang populer disapa Loon bahkan
mengakui masuk Islam setelah mendengar
suara adzan saat dirinya tengah berkunjung ke
Abu Dhabi, Dubai.
Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf
yang masuk Islam setelah mendengar alunan
kumandang adzan.

3. Perintah adzan datang melalui mimpi
Pada awalnya Rasulullah SAW tidak tahu
dengan cara yang digunakan untuk
mengingatkan umat muslim bila waktu salat
tiba. Ada sahabat yang menyampaikan usul
untuk mengibarkan bendera, menyalakan api
di atas bukit, meniup terompet, dan
membunyikan lonceng. Semua saran itu
dianggap kurang cocok.
Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid
yang bercerita jika dia mimpi bertemu dengan
seseorang yang memberitahunya untuk
mengumandangkan adzan dengan menyerukan
lafaz-lafaz adzan seperti saat ini. Lalu
dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada
Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal
itu dan ternyata dia juga mengalami mimpi
yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu
dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar
melihat seperti yang ia lihat (di dalam
mimpi)”. Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji
bagimu.”
Rasulullah menyetujui untuk menggunakan
lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda waktu salat
tiba.

4. Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa
bersejarah
Selain digunakan untuk menandakan waktu
salat tiba, adzan juga dikumandangkan pada
momen-memen penting dan bersejarah.
Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu,
saat peristiwa penting dalam Islam terjadi,
adzan juga berkumandang. Ketika pasukan
Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan
berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan,
Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan
dari atas Ka’bah.
Peristiwa lain, ketika Konstantinopel jatuh ke
tangan pasukan Ottoman yang mengakhiri
Kekaisaran Romawi Timur, beberapa perajurit
Ottoman masuk ke dalam lalu
mengumandangkan adzan sebagai tanda
kemenangan mereka.

5. Miliaran kali dikumandangkan sejak 14 abad
lalu
Adzan dikumandangkan 5 kali sehari.
Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan
14 abad lalu hingga saat ini, tak dapat dihitung
berapa juta kali adzan telah berkumandang.
Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad
adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356
hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x
dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan
telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika
dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia
yang mengumandangkan adzan, jadi adzan
telah dikumandangkan sebanyak
2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!

6. Tak henti dikumandangkan hingga kiamat
Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan
terjadi perbedaan waktu solat pada setiap
daerah. Ketika adzan telah selesai
berkumandang di satu daerah, maka
selanjutnya adzan berkumandang di daerah
lain.
Satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi,
maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul
pula Sumatera. Dan adzan belum berakhir di
Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia.
Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam
waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan
mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan
begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia
ia telah dikumandangkan di barat India, dari
Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju
Bombay dan seluruh kawasan India.
Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan
utara) memiliki waktu adzan yang sama.
Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi
dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah
provinsi di Pakistan) adalah empat puluh
menit, dan dalam waktu ini, adzan Fajar telah
terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di
sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan
Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan
Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali
terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-
Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni
Emirat Arab, Kuwait dan Irak.
Perbedaan waktu antara Bagdad dan
Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan
terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan
Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan
Istanbul terletak di bujur geografis yang sama.
Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki
adalah satu setengah jam, dan pada saat ini
seruan shalat dikumandangkan.
Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya)
terletak di lokasi waktu yang sama. Proses
panggilan adzan sehingga terus berlangsung
melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena
itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian
Muhammad saw yang dimulai dari bagian
timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur
Samudera Atlantik setelah sembilan setengah
jam.
Sebelum adzan mencapai pantai Atlantik,
kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di
kawasan timur Indonesia, dan sebelum
mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai.
Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah
kira-kira satu setengah jam kemudian, maka
waktu Maghrib menyusul.
Begitu seterusnya adzan terus berkumandang
di bumi dan tidak pernah berhenti hingga
kiamat terjadi. Subahanallah.


From: http://www.facebook.com/faktafaktaunik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar