Sabtu, 27 Desember 2014

PACARAN?

Apa sih kerugian pacaran?. Mengetahuinya secara pasti dan ilmiah semestinya bersumber dari hasil penelitian dan atau pengetahuan empirik (berdasarkan pengalaman). Tentu hal ini sulit bagi semua orang. Namun demikian, mengambil pengetahuan empirik seseorang dan menjadikan pelajaran buat yang lain, ada benarnya.
Keuntungan selalu dinilai dari hasil yang didapat. Tanpa hasil berarti bukan berarti keuntungan, atau kerugian. Definisi lain dari kerugian adalah hasil yang buruk yang ditimbulkan dalam melakukan suatu usaha maupun tindakan. inilah kerugian. Kalau baik, dapat berarti keuntungan. Kalau buruk tentunya bermakna kerugian. Kalau sesuai harapan, berarti keuntungan, kalau tidak, berarti kerugian. Dan seterusnya.
Ada yang mengetahui kerugian dengan alat ukur keuntungan. Artinya mencari kerugian terlebih dahulu mengetahui keuntungannya.
Pacaran adalah hubungan sebelum menikah dari perasaan sayang, cinta, rindu dan sejenisnya. Pacaran dalam pengertian luas tidak terikat dengan adanya pengakuan atau janji antara masing-masing pihak dalam pasangan. Artinya, pacaran bukan hanya pada seorang laki-laki yang menyatakan perasaan kuch-kuch-nya pada lawan jenis, dan diterima, melainkan pacaran adalah keterikatan perasaan. Dalam kategori ini termasuk hubungan tanpa status.
Menurut pengamatan dari ahli, orang pengalaman, saksi dari korban, keuntungan pacaran antara lain : (1) mendapatkan perhatian lebih dari orang lain atau dari pacar kita pacari, (2) mempunyai wadah membuang keluhan,uneg-uneg, atau curhat permasalahan yang terjadi dalam hidup, (3) ada pendengar setia di saat senang maupun duka, (4) menjadi pahlawan pen-traktir baik makan, pulsa, atau disaat lagi kanker (kantong kering), (4) tidak kesepian everytime everywhere, dan masih banyak lagi. Namun bagi penulis, yang lain cuma alasan yang mirip.
Adapun kerugian Pacaran antara lain : (1) mengurangi waktu. Komunikasi dengan pacar waktu -+ 5-10 jam/ hari. Sampai tidurpun gak mau lewat, terbawa mimpi, (2) menghambat kerja otak. Karena berdasarkan analisa pskologi berpikir, memikirkan satu obyek saja, dalam hal ini pacar, akan membuat otak sempit dan dangkal, (3) membuat peluang berbohong Demi si dia senang, apa pun itu, lebih baik berbohong, (4) menghabiskan uang atau mengeluarkan uang lebih, uang bensin, uang pulsa dll, (5) menghambat cita- cita. Cita-cita didapat dari suatu imajinasi yang ada dalam pikiran manusia, jika pikiran kita sudah berimajinasi kepada pacar selalu, tentunya akan menghambat imajinasi kepada cita-cita, (6) memunculkan fitnah. Kalau berduan di dalam rumah bisa diciduk, (7) mengulur pernikahan. Demi kesetiaan, dia rela menunggu sesuatu yang tak pasti, dan mengabaikan pernikahan di depan mata, (8) menimbulkan efek sakit hati, yah namanya juga cinta, ini kan urusan hati (9) apabila putus menimbulkan dan melantik dia sebagai mantan pacar, Mantan Pacar ini berbahaya,karena bisa main hati setelah sudah beristri/ bersuami kelak, (10) membuka peluang menambah aib keluarga. Bayangkan, jika tidak dapat menjaga nafsu tentunya bisa married accident, (11) mungkin yang terakhir, menambah dosa, tentunya bagi anda yang muslim pacaran sangat dilarang, karena dapat menimbulkan nafsu birahi.
Sebagai tambahan;
95% remaja sukses dikarenakan lebih fokus kepada karier dan masa depan remaja itu sendiri. 80% keluarga tidak bahagia jika menikah dengan pacarnya sendiri. Dibalik wanita yang sukses, ada laki-laki yang pernah menyakitinya, dan di balik laki-laki yang sukses, ada wanita yang baik di sisinya.
So? Masih ada yang mau pacaran?


Source: https://www.mushlihin.com/2012/06/other/anda-pacaran-anda-rugi.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar